Sabtu, 19 September 2015

Selamat Datang 21



Kayaknya kiamat memang sudah dekat deh, perasaan baru kemarin umur gua 20 tapi sekarang sudah naik satu peringkat menjadi 21. Satu tahun terasa berlalu begitu cepat, sudah 21 tahun kuota hidup yang gua pakai, sudah jutaan oxygen dibumi yang gua habisin selama 21 tahun ini (untung oxygennya gratis, kalau bayar bisa bangkrut gua), entah tinggal berapa sisa paket hidup gua yang masih tersisa. Only God knows.

Ngomongin tentang ulang tahun, well sebenernya gua tahu dan paham kalau dalam Islam itu tidak ada yang namanya perayaan atau peringatan tentang ulang tahun. Tapi, gua menulis ini bukan bagian dari perayaan ulang tahun gua, hanya saja gua menulis artikel ini sebagai pengingat gua bahwa jatah hidup gua sangat nyata sudah berkurang.

Ulang tahun itu identik dengan perayaan, kue, dan manusia-manusia para tamu undangan baik itu keluarga, teman, sahabat, gebetan, pacar, mantan, atau yang lebih extremnya lagi mungkin selingkuhan. Tapi, itu semua tidak berlaku buat gua. Sejauh yang gua ingat, gua hanya pernah sekali merayakan ulang tahun. Yup, sekali doang mamen! Waktu itu gua ingat betul, gua baru pulang sekolah. Masih berseragam putih merah, gua dapat surprise dari Mama gua tercinta. Baru saja gua melangkahkan masuk ke dalam rumah, Mama nongol dari dapur dengan dua tangan memegang sebuah kue bulat berwarna putih dengan hiasan bunga-bunga warna warni diatasnya. Waktu itu, kita berdua makan kue dengan sangat santai dan bahagia. Moment dimana ulang tahun gua yang 10 hanya ada gua dan Mama. Oh God, I really fucking miss that moment!

Itu perayaan pertama dan sampai saat ini belum pernah ada perayaan seperti itu lagi. Sedih kah gua? Irikah gua dengan teman-teman yang selalu merayakan ulang tahun mereka setiap tahunnya? Well, jawaban gua adalah tidak! Mungkin karna sudah biasa tidak dirayakan gua malah jadi terbiasa, malah aneh rasanya menerima ucapan bejibun selamat ulang tahun dari orang-orang, it's annoying.

Tapi gua selalu merasa kalau hari lahir gua adalah hari baik, oleh sebab itu ucapan terima kasih di hari baik akan menjadi hal baik pula buat gua. First of all, gua pengen berterima kasih buat creator terbaik yang pernah ada, Allah yang udah dengan baiknya ngasih udara, anggota tubuh, dan seluruhnya secara free buat gua. Gag kebayang deh, seandainya Allah minta charge atas apa yang udah Dia kasih, sampe kiamat pun gag akan bisa gua lunasi.

Second, sebenernya gua mau bilang makasih buat Mama dan Papa karna merekalah gua ada, terima kasih telah menjadikan gua seorang Muslim, melahirkan gua dengan darah keturunan asli Minangkabau, I'm so proud of it, tapi lebih berterima kasih lagi kepada Allah lagi karna telah mempertemukan mereka berdua puluhan tahun lalu, sampai akhirnya mereka memiliki anak laki-laki yang rada-rada kaya` gua hahahaha. Semoga, mereka gag shock punya anak macam gua. I Love amak den, I Love apak den!

Thrid, terima kasih buat kakak-kakak gua, abang-abang gua, dan adik-adik gua yang udah rela berbagi kasih dengan Mama dan Papa, yang udah rela gua repotin, yang udah rela gua bikin cemas dan susah. Pokoknya kalian semua itu peeeetttttjjjjjaaahhh banget deh!

Fourth, gag lupa terima kasih gua buat Bapak & Ibu guru gua dari TK sampai SMA yang udah ngajarin manusia bego yang satu ini jadi aga` sedikit lebih pintar hahahaha, yang udah marah-marah akibat sifat bandel gua, yang udah hampir heart attack akibat hasil jawaban ulangan matematika gua  yang selalu berupa makanan ondel-ondel alis nol besar. O iya, meski kuliah berhenti ditengah jalan, buat dosen-dosen gua di ******** dulu makasih juga udah mau ngajarin mahasiswa badung yang satu ini. Kalian semua, asli pahlawan tanpa tanda jasa!

Crap, udah kaya` pidato aja ya gua barusan, puanjang banget! Biarin!! Ini hari ulang tahun gua, gua bebas mau ngapain hahahaha

Jujur, bukan hanya terima kasih yang mau gua utarakan tetapi juga permintaan maaf. Ucapan maaf untuk semua manusia-manusia yang pernah ada disekitar gua, yang mengenal gua, yang pernah gua sakitin, gua mohon maaf banget. Terkadang apa yang gua lakukan itu, bukan kemauan gua tapi keadaan yang memaksa. Sifat childish gua kadang atau bahkan sering membuat kalian jengkel, gua mohon maaf. Menjadi dewasa itu gag gampang kayak ngelepas kolor. Susah! Jam terbang gua sebagai manusia baik masih sedikit, jadi harap dimaklumi kalau gua agak bejat-bejat gimana gitu.

Hmmm...apalagi ya? Ucapan terima kasih sudah, permintaan maaf juga sudah. Eittsss, hampir lupa. Harapan dan doa. Gua cuman berharap apa yang gua targetkan untuk sepuluh tahun ke depan bisa terlaksana dengan sukses. Bisa ini bisa itu, dapat ini dapat itu. Buanyak deh. Berkahi Yaa Rabb! Sebagai penutup, SELAMAT MENUA, AKHSAN!



Grogol Petamburan, DKI Jakarta


***

0 komentar:

Posting Komentar